Translate

06 April, 2019

PENYAKIT KUSTA,GEJALA,PENYEBAB,PENGOBATAN & PENCEGAHAN

Kusta

Dikenal juga dengan nama lepra atau penyakit hasen,yaitu penyakit yg bisa menyerang kulit,sistem saraf perifer,selaput lendir pada saluran pernapasan atas dan juga mata,kusta bisa menyebabkan luka pada kulit,kerusakan saraf,melemahnya otot dan mati rasa.


Kusta di sebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae,bakteri ini memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam tubuh,tanda dan gejala kista bisa saja muncul 1 hingga 20 tahun setelah bakteri menginfeksi tubuh penderitanya.


Penemuan kasus baru untuk penyakit kista di Indonesia tergolong tinggi,Indonesia menempati urutan ke tiga setelah India dan brasil,sebenarnya kusta adalah penyakit yg dapat di obati,namun adanya stigma negatif di masyarakat seringkali menyebabkan munculnya diskriminasi terhadap penderitanya,stigma negatif dan diskriminasi ini berakibat kepada penemuan kasus baru pengobatan yg tertunda.










Gejala kusta

Gejala dan tanda kusta tidak nampak jelas dan berjalan sangat lambat,bahkan gejala kusta bisa muncul 20 tahun setelah setelah bakteri berkembang biak di dalam tubuh penderitanya,berikut beberapa gejala yg biasa timbul karena kusta adalah:

• Mati rasa,baik sensasi terhadap perubahan
  Suhu,sentuhan,tekanan ataupun rasa sakit.
• Muncul lesi pucat dan menebal pada kulit.
• Muncul luka tapi tidak terasa sakit.
• pembesaran saraf yg biasanya terjadi di siku
  Dan lutut.
• Kelemahan otot sampai kelumpuhan terutama
  Otot kaki dan tangan.
• Kehilangan alis dan bulu mata.
• Mata menjadi kering dan jarang mengedip,serta
  dapat menimbulkan kebutaan.
• Hilangnya jari jemari.
• Kerusakan pada hidung yg dapat menimbulkan
  mimisan,hidung tersumbat bahkan kehilangan
  tulang hidung.



Berdasarkan tingkat keparahan gejala,kusta di kelompokkan menjadi enam jenis,yaitu:


• Intermediate leprae,jenis kusta ini di tandai
  dengan beberapa lesi datar yg kadang sembuh
  dengan sendirinya,namun dapat berkembang
  menjadi jenis kusta yg lebih parah.

• Tuberculosis leprae,jenis kusta ini di tandai
   dengan beberapa lesi datar yg diantaranya
   berukuran besar dan mati rasa,beberapa saraf
   juga dapat terkena,Tuberculosis leprae dapat
   sembuh dengan sendirinya,namun bisa
   berlangsung cukup lama,dan dapat berkembang
   menjadi jenis kusta yg lebih parah.










Penyebab kusta dan faktor resiko

Kusta di sebabkan oleh bakteri mycobacterium leprae,bakteri ini tumbuh pesat pada bagian tubuh yg bersuhu lebih dingin seperti tangan,wajah,kaki dan lutut,cara penularan bakteri ini diduga melalui cairan dari hidung yg biasanya menyebar ke udara ketika penderita batuk,bersin,dan di hirup oleh orang lain,namun,penyakit ini tidak mudah untuk di tularkan,perlu beberapa bulan kontak yg sering dengan penderita kusta,selain pada manusia penyakit ini juga dapat menular kepada hewan tertentu,sehingga penyakit ini dapat di tularkan dengan mudah.



Ada beberapa faktor yg bisa meningkatkan resiko seseorang untuk terkena penyakit ini,beberapa faktor resiko tersebut di antaranya adalah:


• Melakukan kontak fisik dengan dengan hewan
  yg terinfeksi kusta,hewan perantara tersebut di
  antaranya adalah Armadillo dan simpanse.

• Bertempat tinggal di kawasan endemik kusta.

• Memiliki kelainan genetik yg berakibat terhadap
  sistem kekebalan tubuh.



Diagnosis kusta

Kebanyakan kasus kusta dapat di diagnosis berdasarkan temuan klinis berupa kelainan bercak pucat atau merah pada kulit yg mati rasa dan penebalan saraf,setelah itu dapat dilakukan kerokan kulit,pada daerah dengan angka kejadian tinggi,diagnosis dapat di tegakkan walupun pemeriksaan kerokan kulit menunjukan hasil negatif,sesuai dengan klasifikasi WHO terhadap penyakit kusta yaitu:


• Paucibaccillary,ada lesi kulit dengan kerokan
  kulit negatif
• Multibacclliary,ada lesi kulit dengan kerokan
  kulit positif


Kerokan kulit yg positif maksudnya adalah di temukan bakteri saat di periksa di bawah mikroskop oleh dokter.



Pengobatan kusta

Penderita kusta akan di beri kombinasi antibiotik oleh dokter selama 6 bulan hingga 2 tahun,jenis,dosis dan durasi penggunaan anti biotik di tentukan tentukan oleh dokter berdasarkan jenis kusta,beberapa contoh antibiotik yg di gunakan untuk pengobatan kusta adalah rifampicin,daspone dan clofazimine.


Pembedahan umumnya di lakukan sebagai proses lanjutan setelah pengobatan antibiotik,tujuan prosedur pembedahan bagi penderita kusta adalah untuk:


• Menormalkan fungsi saraf yg rusak.
• Memperbaiki bentuk tubuh penderita yg cacat.
• Mengembalikan fungsi anggota tubuh.


WHO berusaha untuk mengurangi banyaknya penderita kusta,hal tersebut dilakukan mulai dari memastikan setiap negara ikut andil dalam usaha ini,secara aktif mendeteksi penderita kusta dan mengobatinya,hingga turut serta dalam meluruskan stigma dan mencegah diskriminasi terhadap penderita,tanpa adanya stigma dan diskriminasi,diagnosis akan di tegakkan secara cepat,sehingga pengobatan tidak tertunda dan kecacatan akibat kusta juga dapat di cegah.



Komplikasi kusta

Resiko komplikasi kusta dapat terjadi tergantung dari seberapa cepat penyakit tersebut didiagnosis dan di obati secara efektif,beberapa komplikasi yg mungkin bisa terjadi jika kusta terlambat di obati yaitu:

• Mati rasa.
• Kebutaan atau glaukoma.
• Gagal ginjal.
• Disfungsi ereksi dan kemandulan pada pria.
• perubahan bentuk wajah.
• Kerusakan permanen pada bagian dalam hidung.
• Kerusakan saraf permanen di luar otak dan saraf
  tulang belakang termasuk pada lengan,
  tungkai kaki,dan telapak kaki.
• Kelemahan otot.
• Cacat progresif,seperti kehilangan alis,cacat pada
  jari kaki,tangan,dan hidung.



Pencegahan kusta

Gerakan terpadu untuk memberikan informasi mengenai penyakit kusta terhadap masyarakat,terutama di daerah endemik,merupakan langkah yg penting dalam mendorong para penderita kusta agar mau memeriksakan diri ke dokter,agar mendapatkan pengobatan,dan agar mereka tidak dikucilkan oleh masyarakat,sampai dengan saat ini belum ada vaksin untuk mencegah kusta.
Diagnosis dini dan pengobatan yg tepat merupakan pencegahan yg paling baik untuk mencegah kecacatan dan mencegah penularan lebih luas.




                    SEMOGA BERMANFAAT
           Jangan lupa share,suscribe dan ikuti